Majalah Mata Indonesia - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi mengatakan pihaknya terus mencari korban Kapal Motor (KM) Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6) malam pukul 17.15 WIB.
Dalam mencari korban, Basarnas bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Jasa Raharja.
“Jadi kami berempat sudah membagi tugas tersebut. Penanggung jawab pencarian dan pertolongan leading sector adalah Basarnas. TogelHK Kami dibantu TNI dan Polri termasuk Kementerian dan masyarakat,” kata Syaugi di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (20/6).
1. 70 Personel dengan kemampuan menyelam
Basarnas menurunkan 70 personel yang disebut Basarnas Special Group. Tim ini mempunyai kemampuan menyelam dengan kedalaman tertentu. Untuk diketahui, kedalaman Danau Toba mencapai 300-500 meter.
“Kami kerahkan daya dan upaya kita all out,” sebutnya.
Para penyelam ini sudah mencapai kedalaman 50 meter namun belum ditemukan apa-apa karena cukup gelap dan terbatasnya pencahayaan dari senter yang digunakan.
2. Gunakan alat menyelam portable
“Karena ini lokasi di danau jadi kita tidak bisa bawa peralatan yang besar itu ke danau. Kita punya kapal besar tapi tdk bisa dibawa ke situ. Sehingga kita pakai alat portable itu,” ujar Syaugi.
3. Dengan alat ini, penyelam bisa mengangkut 6 korban

Alat lain yang digunakan Basarnas Special Group bernama Ratino. Menurut Syaugi, alat ini dapat membantu penyelam mengangkut hingga 6 korban.
“Diangkat oleh 1 orang, pakai alat dengan alat seperti skuter atau sepeda air namanya ratino. Punya kecepatan tertentu sehingga bisa bawa penyelam dengan mudah ke dalam air. Termasuk ada jet boot ditempel di pinggang, jadi penyelam bebas kesana kemari,” jelasnya.