Majalah Mata Indonesia ~ Beberapa organisasi keagamaan di Filipina mengecam Presiden Rodrigo Duterte yang telah mengatakan bahwa dia tidak akan meminta maaf karena menyebut Tuhan bodoh selama diskusi tentang Alkitab.
Akibat ucapanannya itu, Presiden Filipina Duterte dikritik oleh kelompok Kristen yang menuduhnya menghina Tuhan setelah pada minggu lalu berkomentar sinis tentang kisah Adam dan Hawa dan penciptaan Alkitab, Sabtu(30/6).
"Siapa Tuhan bodoh ini? Anda menciptakan sesuatu yang sempurna dan kemudian Anda memikirkan sebuah peristiwa yang akan merusak kualitas pekerjaan Anda," kata presiden berusia 73 tahun itu di hadapan audiensi di Kota Davao pada 22 Juni 2018.
Kecaman itu datang dari pendiri gerakan Jesus Is Lord (JIL), Eddie Villanueva bahwa telah mengancam akan memobilisasi beberapa dari 10 juta anggotanya dalam kelompok untuk melakukan pawai doa jika permintaan maaf tidak disampaikan Duterte. Ucapan mantan Wali Kota Davao itu dianggap sebagai penisataan agama.
"Tidak, saya tidak akan melakukan itu, pasti. Tidak dalam sejuta tahun," katanya.
"Tuhan itu pribadi. Tidak dibentuk oleh buku pelajaran. Anda mengasuh Tuhan sebagai keyakinan Anda berdasarkan nilai-nilai yang Anda dapatkan dari kehidupan sejak dini dari orang tua Anda," ujarnya.
Dilansir media Filipina, ANC, yang dikutip Jumat (29/6/2018) bahwa kata-kata presiden itu adalah penistaan terhadap penguasa tertinggi. Kata-kata itu, kata dia, akan mengundang “murka Allah” kecuali ada permintaan maaf yang dibuat atau dia bertaubat.
"Alkitab jelas, ketika Anda memfitnah Tuhan, Anda mengundang kutukan tidak hanya untuk diri sendiri tetapi untuk seluruh bangsa, seperti bencana," katanya.
Baca Juga
MandiriTogel Menyediakan 13 Game Live Casino Online Dan 8 Pasaran Togel Online Berlesensi Resmi
