CNN Mandiri Indonesia ~Taliban telah mengumumkan larangan total penggunaan mata uang asing di Afghanistan.
Taliban mengatakan seluruh perdagangan di Afghanistan harus menggunakan mata uang asli negara itu.
Meraka yang melanggar akan menghadapi tindakan hukum.
Pengumuman mengejutkan itu disampaikan pada hari Selasa (1/11/2021).
Beberapa jam sebelumnya, serangan senjata dan bom meledak di rumah sakit terbesar Afghanistan di ibukota, Kabul menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai puluhan lainnya.
“Imarah Islam menginstruksikan semua warga, pemilik toko, pedagang, pengusaha dan masyarakat umum untuk … melakukan semua transaksi di Afghanistan dan secara ketat menahan diri dari menggunakan mata uang asing,” kata Taliban dalam sebuah pernyataan yang diposting online oleh juru bicara Zabihullah Mujahid.
"Siapa pun yang melanggar perintah ini akan menghadapi tindakan hukum," kata pernyataan itu.
Penggunaan dolar AS tersebar luas di pasar Afghanistan.
Sementara daerah perbatasan menggunakan mata uang negara tetangga seperti Pakistan untuk perdagangan.
Pemerintah Taliban mendesak pembebasan miliaran dolar cadangan bank sentral saat Afghanistan menghadapi krisis uang tunai, kelaparan massal dan krisis migrasi baru.
Pemerintah Afghanistan telah menyetor miliaran dolar aset di luar negeri dengan Federal Reserve Amerika Serikat dan bank sentral lainnya di Eropa.
Tetapi setelah Taliban mengambil alih negara itu pada bulan Agustus, AS, serta Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), memutuskan untuk memblokir akses Afghanistan ke aset dan pinjaman lebih dari $9,5 miliar.
Keputusan itu berdampak buruk pada perawatan kesehatan Afghanistan dan sektor lainnya, yang semuanya berjuang untuk melanjutkan operasi di tengah pengurangan bantuan internasional.
Dengan cepatnya musim dingin yang ekstrem, Sulaiman Bin Shah, mantan wakil menteri industri dan perdagangan, mengatakan kepada Al Jazeera akhir bulan lalu bahwa orang-orang Afghanistan membayar harga yang sangat mahal karena lambatnya proses diplomatik dan negosiasi.
Program Pangan Dunia mengatakan sekitar 22,8 juta orang, lebih dari setengah dari 39 juta penduduk Afghanistan menghadapi kerawanan pangan akut dan menuju kelaparan.
Krisis pangan, yang diperburuk oleh perubahan iklim, sangat mengerikan di Afghanistan bahkan sebelum pengambilalihan oleh Taliban.
Kelompok-kelompok bantuan mendesak negara-negara, yang prihatin dengan hak asasi manusia di bawah Taliban, untuk terlibat dengan penguasa baru untuk mencegah keruntuhan yang mereka katakan dapat memicu krisis migrasi serupa dengan eksodus 2015 dari Suriah yang mengguncang Eropa.
Hallo Buat Kamu Yang Masih Ragu Buat Mencari Bandar Togel Online Terpercaya Buruan Yakinkan Pilihan Kamu Hanya Di Mandiri Togel Dan Anda hanya Tinggal klik link yang berikut ini www.togelmanto.com Tunggu Kapan Lagi, Buruan Daftar Ya, Salam JP