CNN Mandiri Indonesia ~Predikat itu didapat dari laporan Kebahagiaan Dunia yang dirilis sebelum Hari Kebahagiaan Internasional yang ditetapkan PP pada Minggu.
Laporan tahunan menempatkan Afghanistan sebagai negara yang terakhir di antara 149 negara di survei, dengan tingkat kebahagian hanya 2,5 Lebanon adalah negara paling menyedihkan kedua di dunia, dengan Botswana, Rwanda dan Zimbabe melengkapi lima terbawah.
Finladia menempati peringkat pertama untuk tahun keempat berturut-turut dengan skor 7,8 diikuti oleh Denmark dan Swiss dengan Islandia dan Belanda juga di lima besar.
Para peneliti memberi peringkat negara-negara tersebut setelah menganlisis data selama tiga tahun. Melihat beberapa kategori, termasuk produk domestik bruto (PDB) per kapita, jaring pengaman sosial, harapan hidup, kebebasan untuk membuat pilihan hidup, kedermawanan penduduk dan persepsi tingkat korupsi internal dan eksternal.
Afghanistan menumpuk keburukan di semua enam kategori, seperti yang terjadi sebelum Taliban kembali berkuasa. Negara itu berada di bawah pendudukan Amerika Serikat selama 20 tahun. Disana, Washington sendiri menghabiskan US$ 145 miliar (Rp 2.076 triliun) untuk pembangunan, menurut laporan inspektur jenderal Khusus AS untuk Afghanistan.
Namun, ada tanda-tanda meningkatnya keputusan.
Gallup melakukan jajak pendapat pada pendapat pada tahun 2018 dan menemukan bahwa beberapa orang Afghanistan yang mereka survei memiliki banyak harapan untuk masa depan.
Bahkan, mayoritas mengatakan mereka tidak punya harapan untuk masa depan.
Warga Afghanistan telah menghadapi perang selama bertahun-tahun, korupsi, kemiskinan yang paran dan kurangnya pekerjaan.
Ketika Masoud Ahmadi, seorang tukang kayu, kembali ke Afghanistan dari negara tetangga Pakistan setelah runtuhnya Taliban tahun 2001, harapnya untuk masa depan cerah.
Ahmadi bermimpi membuka bengkel furnitur kecil, mungkin memperkerjakan sebanyakan 10 orang. Sebagai ganti dudu di bengkelnya yang berdebu setinggi enam kaki kali 10 kaki pada hari Sabtu. Ahmadi membuk bengkel hanya dua kali seminggu karena tidak ada pekerjaan.
Ketika uang masuk ke negara lain, pimpinan pemerintah mengambil uang itu ada menghitungnya sebagai uang pribadi mereka dan rakyat tidak dibantu untuk mengubah hidup mereka menjadi lebih baik.
Sejak Taliban kembali berkuasa Agustus lalu, ekonomi negara itu jatuh bebas, diperburuk oleh sanksi AS dan isolasi diplomatik dan keuangannya, Taliban telah mendesak masyarakat internasional untuk mengakui pemerintahan barunya saat berjuang untuk menghidupkan kembali ekonomi yang dihancurkan oleh perang selama beberapa dekade dan intervasi asing.
Hallo Buat Kamu Yang Masih Ragu Buat Mencari Bandar Togel Online Terpercaya Buruan Yakinkan Pilihan Kamu Hanya Di Mandiri Togel Dan Anda hanya Tinggal klik link yang berikut ini www.togelmanto.com Tunggu Kapan Lagi, Buruan Daftar Ya, Salam JP